Suhu optimal
bagi kehidupan ayam broiler ialah sekitar 21o C, atau bervariasi
antara 16-26o C dan tidak lembab. Negara kita yang terletak di
daerah tropis ini sebenarnya keadaan suhu udra lingkungan sepanjang hari tak
begitu banyak berbeda. Perbedaan yang nyata ialah pada siang dan malam serta dataran rendah dan dataran tinggi.
Perbedaan antara siang dan malam hari berkisar antara 3-5o C. Dataran
rendah dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut akan menyebabkan
keadaan suhu minimal di dalam ruangan kandang sekitar 26o C.
sedangkan di daerah dataran tinggi antara 700-1.000 m, akan mengakibatkan suhu
minimal di dalam kandang 15o C, dan maksimal 26o C.
a.
Pengaruh suhu
udara yang tinggi
Pengaruh langsung meningkatnya suhu
lingkungan terhadap kehidupan ayam broiler ialah:
a.
Penurunan konsumsi makanan
b. Pemborosan energi
Penurunan
konsumsi makanan
Jika suhu
lingkungan terlalu tinggi, misalnya 29o C dan ternak gagal mengatur
suhu tubuhnya, maka badan ternak menjadi panas pula. Akibat meningkatnya suhu
lingkungan, napsu makan ayam broiler menurun dan konversi makanan juga kurang
baik, sehingga konsumsi makan rendah. Akibatnya rendahnya makanan yang masuk
(intake), maka kandungan zat protein yang dapat di ambil pun akan menjadi lebih
rendah, sehingga menyebabkan laju pertumbuhan pun terlambat.
b.
Pemborosan
energi
Meningkatnya suhu lingkungan merupakan
beban biologis bagi ayam. Karena ayam tak memiliki kelenjar keringat, akibatnya
timbunan panas di dalam tubuh hanya bisa dikurangi dengan suatu penguapan lewat
perpanasan. Hal ini bisa diamati pada tingkah laku mereka. Ayam yang tubuhnya
terlampu panas, secara biologis akan menetralkan suhu dalam tubuh dengan jalan
membuka mulutnya terus-menerus atau terenga-enga. Peristiwa semacam ini,
merupakan pemborosan energy yang tak dipergunakan untuk pertumbuhan, yang
berarti pula efisiensi penggunaan makanan rendah. Akhirnya pertumbuhan tak bisa
sempurna, sesuai dengan sifat pembawaan atau strain ayam yang bersangkutan.
Cara mengatasi suhu lingkungan
Walaupun
kadang-kadang suhu lingkungan di Negara kita ini menjadi sangat tinggi dan
mencapai titik kritis, melebihi 29o C, di dalam batas-batas tertentu
para peternak masih bisa mengatasi dengan jalan:
a.
Membuat ransum
makanan yang bermutu tinggi
Atau dengan cara penyusunan ransum yang
disesuaikan dengan suhu lingkungan. Pada
saat temperature tinggi pembuatan ransum diusahakan dengan perbandingan antara
energy dan protein 2.800 kcal dan 24%. Dan untuk suhu yang lebih rendah
perbandingan energy di dalam ransum adalah 3.000 kcal dan protein 22%. Sebab
apabila tidak demikian, ayam berkecenderungan tumbuh lambat, penimbunan lemak
tubuh sangat tinggi dan hasil karkas jelek.
b.
Membuat kandang
berdinding terbuka
System kandang seperti ini sebaiknya
dilengkapi dengan suatu penutup seperti lembaran plastic, goni dan lain
sebagainya, guna mengatasi terjadinya kemungkinan yang sekiranya membawa
kerugian, misalnya angin langsung kencang, tampias air hujan dan masuknya sinar
matahari sore ke dalam ruangan kandang.
c.
Membangun
kandang di suatu tempat yang memiliki suhu lingkungan yang sejuk, atau
menciptakan suhu buatan dengan menggunakan kipas angin dan lain sebagainya.
Usaha peternakan di kota-kota besar
seperti di Jakarta berbeda dengan di daerah Lembang; Yogyakarta berbeda dengan
Kaliurang, Surabaya berbeda dengan Malang. Daerah-daerah seperti Lembang,
Kaliurang dan Malang merupakan daerah yang lebih sejuk daripada Jakarta,
Yogyakarta dan Surabaya. Akan tetapi apabila ditinjau dari segi ekonomis
pemasaran produksi, daerah-daerah kota besar seperti Jakarta dan Surabaya
merupakan daerah konsumen yang sangat menunjang. Sehingga usaha ternak di
kota-kota besar tersebut cukup beralasan.
d.
Memberi makanan
pada malam hari
Di daerah tropis, suhu pada siang hari
begitu tinggi dan sebaliknya pada malam hari sangat dingin. Pada saat suhu
lingkungan meningkat panas, ayam banyak minum tetapi makannya sedikit. Untuk
mengimbangi makanan yang kurang pada siang hari, maka pada saat udara
lingkungan malam hari dingin, ayam bisa diberikan makanan pada malam hari
dengan memberikan penerangan lampu. Sehingga pada saat suhu lingkungan itu
sejuk, mereka mendapat kesempatan makan.