Pertumbuhan
tubuh yang kemudian membentuk karkas terdiri
dari 3 jaringan utama, masing-masing adalah:
-
Jaringan tulang,
yang membentuk kerangka.
-
Otot atau urat,
yang membentuk daging.
-
Lemak (fat)
Ketiga
jaringan tersebut tumbuh sangat teratur dan serasi. Di antara ketiga jaringan
itu, yang tumbuh paling awal adalah jaringan tulang, kemudia baru diikuti
pertumbuhan urat sebagai daging, yang menyelubungi seluruh kerangka. Sedangkan
lemak tubuh paling akhir. Sesuai dengan tingkat pertumbuhan jaringan ini, pada
ayam broiler pun jaringan lemak tumbuh belakangan. Jaringan tersebut baru
terbentuk dengan cepat pada umur 45 hari keatas. Mulai saat itu akumulasi
(penimbunan) lemak terus berlangsung.
Sebenarnya
yang dimaksud karkas itu sendiri adalah hasil potongan, tanpa: darah, bulu,
kepala, dan leher, cakar, isi perut dan isi rongga dada. Persentase karkas
umumnya berkisar 65-75%.
Persentase
ini berdasar hasil pemotongan ayam yang berumur kurang lebih 8 minggu.
Namun
demikian perlu diingat bahwa proses pertumbuhan yang baik dari ayam broiler
akan terjadi apabila factor-faktor penunjang itu menjamin. Factor-faktor
tersebut antara lain:
-
Faktor genetis
atau strain
-
Keadaan, di mana
ayam itu dipiara. Iklim sekitar menguntungkan, atau tidak?
-
Tata
laksana/perawatan. Tata laksana yang jelek tak akan menjamin laju pertumbuhan
secara baik.
-
Mutu ransum.
Baik buruknya ransum sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan.
-
Penyakit. Ayam
yang mengidap suatu penyakit tertentu tak akan bisa mengejar laju pertumbuhan
ayam-ayam yang sehat.
Setiap
peternak yang sudah berpengalaman pasti akan mengetahui dan bisa
memperbandingkan antara berbagai strain yang tumbuh baik, serta efisien dalam
penggunaan makanan.
Factor
genetis (keturunan) ini lebih membatasi kemungkinan pertumbuhan dan besarnya
tubuh yang bisa dicapai oleh hewan. Sedangkan lingkungan seperti keadaan
tempat, tata laksana/pemeliharaan, mutu makanan dan penyakit akan menentukan
tingkat pertumbuhan dalam mencapai berat badan tertentu atau persentase karkas
yang diinginkan. Itulah sebabnya tiap-tiap bangsa atau strain ayam memiliki
sifat-sifat yang satu sama lain berbeda.