Breaking News
Loading...

Info Post
Untuk menghindari hasil karkas yang jelek, para peternak harus memahami apa yang sekiranya menjadi penyebabnya. Penyebab hasil karkas yang jelek ini sebenarnya sangat kompleks. Namun ada beberapa penyebab utama yang menonjol, yang perlu diketahui oleh setiap peternak sehingga bisa mengambil langkah dini.
Adapun berbagai penyebab tersebut antara lain:

a.         Tidak adanya program penerapan dalam penggemukan broiler.
Perlu kiranya diketahui oleh setiap peternak bahwa pengaturan penerangan bagi broiler sungguh sangat penting, karena penerangan tersebut disamping memberikan kesempatan kepada ayam bisa makan di malam hari juga bisa merangsang pertumbuhan. Jika program penerangan ini tidak menentu, maka rumus penggunaan ransum sejumlah 2 kg tak akan bisa dicapai berat badan 1 kg; yang berarti suatu hal yang kurang efisien. Itulah sebabnya untuk usaha ayam broiler perlu program penerangan yang baik.

b.        Peternak kurang memahami umur penjualan yang optimal.
Ayam broiler yang dijual pada umur 8 minggu atau lebih akan menjadi sangat gemuk. Sebab pada umur- umur tersebut penimbunan lemak sangat cepat. Jika kelompok ayam tersebut dipiara pada lantai litter yang kasar, karkasnya menjadi rusak atau jelek. Untuk mengatasi hal ini, maka peternak harus melakukan penjualan ayamnya umur opitimal, misalnya 7 minggu atau mengusahakan ayam pada umur pada lantai litter yang lunak.

c.         Penggunaan litter yang tak pernah diganti.
Litter yang tak pernah diganti akan mengakibatkan meningkatnya kadar amoniak di dalam ruangan kandang; yang akhirnya mengarah ke gangguan proses biologis, khususnya metabolism. Itulah sebabnya, maka litter dalam kandang harus selalu diperhatikan, sehingga keadaan litter tak lembab tetapi dalam keadaan bersih.

d.        Pemberian makanan, air minum yang kurang memadai.
Tata laksanan pemberian makanan, baik mutu ataupun jumlah makanan yang kurang memadai, tak akan menjamin proses pertumbuhan. Sehingga pada umur 7-8 minggu, hasil karkas tidak bisa mencapai seperti yang diharapkan. Demikian pula air minum yang kotor, atau kurang segar, apalagi persediaan air minum tersebut tidak mencukupi akan mengganggu pula pertumbuhannya.