Seperti usaha
ternak lainnya, maka keberhasilan ternak ayam broiler pun dipengaruhi oleh
factor bibit. Bibit merupakan factor dasar atau genetic yang tak bisa
diabaikan. Betapapun factor bibit itu hanya menduduki 30%, dan 70% berasal dari
pengaruh lingkungan seperti misalnya suhu lingkungan, makanan, pemeliharaan dan
lain sebagainya, namun kesemuanya tadi saling berpengaruh besar terhadap
keberhasilan broiler. Sebab apabila bibit itu jelek, walaupun telah dilakukan
tata laksana yang baik, kesemuanya tadi
tak akan memberikan pengaruh. Sehingga kalau dihitung-hitung mulai dari biaya
makanan, ongkos pembuatan kandang dan tenaga, hanya akan merugi terus. Atau
dengan kata lain keberhasilan broiler merupakan hasil interaksi antara factor
genetic (hereditas) dan lingkungan.
Sehingga dalam hal ini para peternaklah yang harus bisa memadu berbagai factor
tersebut.
Suatu bukti
bahwa factor bibit merupakan factor dasar yang tidak bisa diabaikan, di sini
dikemukakan suatu contoh pemeliharaan ayam kampung. Secara genetic ayam kampung
tidak memiliki kemampuan untuk mengonversikan makanan secara efisien seperti
ayam ras. Sehingga dalam pemeliharaan mereka mendapat suatu perlakuan yang sama
seperti ayam ras, dalam waktu 7-8 minggu ayam kampung tak bisa mengejar laju
pertumbuhan ayam ras. Pada umur 7-8 minggu ayam ras bisa mencapai 2 kg, akan
tetapi ayam kampung tak bisa menandingi.
Itulah sebabnya
mereka disini ditegaskan bahwa dalam usaha ayam broiler perlu dilakukan pemilihan bibit. Bibit yang dipergunakan
adalah bibit unggul, yakni bibit yang produktif, mempunyai daya produksi yang
tinggi, misalnya jenis ras atau strain tertentu. Dalam hal ini ditekankan
mengenai kecepatan tumbuh untuk mencapai berat badan yang tinggi. Tanpa
menggunakan bibit unggul, peternak tidak akan mendapatkan hasil yang
diharapkan.
Dewasa ini di
Indonesia sudah cukup banyak usaha pembibitan ayam broiler, yakni disebut
“Hatchery”, atau lebih dikenal dengan istilah “Breeding Farm”, maka akhirnya
banyak pula aneka ayam broiler yang tersedia, berupa kutuk berumur sehari (day
old chick = DOC. = kuri). Sehingga para peternak bebas memilih menurut selera
masing-masing. Nama-nama aneka strain ayam broiler tadi biasaya nama sesuai
dengan nama Breeding Farm yang bersangkutan atau penciptanya. Sehubungan dengan
pemilihan dan penggunaan bibit ini akan diutarakan mengenai beberapa contoh
strain broiler dan pelaksanaan pemilihan
bibit.