Di dalam
rangka melaksanakan program higienis dan sanitasi ini yang perlu diperhatikan
antara lain:
a.
Mengatur petugas dan pakaian
kerja.
Bahwa pada
setiap kandang harus ada seorang petugas khusus, di mana petugas tersebut harus
mengenakan pakaian sendiri. Pakaian yang
dimaksud adalah pakaian harian dilapangan. Dan sedapat mungkin di antara
petugas tak berpindah-pindah, masing-masing memiliki tempat atau kandang yang
sudah pasti.
b.
Mengamati ayam pada setiap saat.
Lakukanlah
pengamatan kepada setiap kandang secara rutin, lebih-lebih pada saat ayam itu diberi makan. Jika pada
saat itu Nampak terdapat ayam yang tak mendekat kepada tempat makan, ada
kemungkinan bahwa ayam itu terkena infeksi penyakit. Maka mereka harus segera
dikeluarkan dari kelompoknya. Hal ini kesemuanya dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya penyebaran penyakit kepada sesama kawan di dalam kandang.
c.
Membersihkan tempat makan dan
minum.
Peternak harus
rajin membersihkan tempat makan dan minum; minimal 2 kali sehari. Tempat minum
biasanya cepat menjadi kotor, akibat jatuhnya makanan halus yang melekat di
paruh ayam.
d.
Mengubur atau membakar bangkai.
Ayam yang
mati, baik bulu, isi perut dan lain sebagainya kesemuanya harus dikubur
baik-baik atau dibakar di tempat khusus (krematorium), sehingga bingkai
tersebut tidak meninggalkan bibit penyakit di sembarang tempat.
e.
Litter yang basah atau lembab
segera diganti.
Jika litter
sudah basah atau lembab harus segera diganti dengan litter baru yang kering.
Sebab litter yang basah merupakan media yang sangat baik bagi kehidupan dan
berkembang biaknya coccidian dan telur cacing.
f.
Para tamu tidak boleh masuk ke
dalam kandang.
Para tamu hendaknya
jangan diizinkan masuk ke dalam kandang. Jika tamu tersebut diizinkan, mereka
harus mencuci anggota kaki dengan air yang sudah diberi pencuci hama. Air
pencuci hama tadi disediakan di dalam bak khusus di muka pintu masuk.
g.
Mendesinfeksikan kandang,
lingkungan dan segala peralatannya.
Cara-cara yang
biasa dilakukan utnuk mendesinfeksikan kandang, lingkungan beserta segala
peralatannya adalah sebagai berikut:
-
Pertama-tama membersihkan kotoran
di dalam kandang dan sekaligus membawa ke luar semua peralatan yang ada.
Kotoran tersebut dibawa langsung ke tempat penampungan khusus yang sudah
tersedia.
-
Selanjutnya semua sisa kotoran
yang melekat pada lantai dan lain sebagainya dibersihkan dengan skrap, guna
mengorek bersih-bersih kotoran ygn telah mongering, sebab ada kotoran yang tak
tertembus oleh desinfektan. Kemudian, kandang dibersihkan dengan air. Dan
setelah kandang menjadi bersih, dinding-dindingnya disikat dengan kapur.
-
Langkah terakhir dalam rangka
membersihkan tempat (brooder, kandang dan alat-alat) yang sudah kering itu
dilanjutkan dengan mendesinfeksikan, sehingga kandang menjadi seperti kandang
yang baru. Jika keadaan memungkinkan, 21 hari sesudah kandang itu dibersihkan
baru boleh ditempati kembali.
h.
Desinfektan yang biasa
dipergunakan.
Desinfektan
yang biasa dipergunakan oleh para peternak ayam antara lain:
-
Kapur kering (tepung kapur).
Bahan ini bisa
ditaburkan secara merata di atas lantai kandang yang habis dibersihkan.
Demikian juga bangkai yang akan dikubur bisa ditutup dengan kapur ini, dan
kemudian baru ditutup dengan tanah, sehingga tidak kontak dengan udara luar
lagi.
-
Cairan kapur.
Kepekatan yang
dipergunakan ialah 8,5 tepung kapur + 3,5 garam dapur + air secukupnya. Hal ini
sangat penting untuk mencegah penyebaran bibit penyakit yang terdapat di
celah-celah dinding, lantai, pagar, dan sebagainya.
-
Soda api (NaOH), larutan 2%.
Soda api
dipergunakan untuk menyemprot agen infeksi parasit dan wabah penyakit seperti
virus dan lain-lain. Karean bahan ini sangat keras, maka ayam-ayam tak boleh
dimasukkan ke dalam kandang, sebelum tempat ini kering. Pada saat menggunakan
soda api tersebut pakailah sarung karet dan jangan mengenai mata, karena
berbahaya.
-
Soda abu (Na2CO3),
larutan 5%.
Bahan ini
lebih efektif dalam larutan panas, dapat digunakan sebagai pengganti soda api.
-
Lysol larutan 2-4%.
Bahan ini bisa
dipakai untuk mencuci anggota tangan atau kaki sebelum petugas masuk kandang
dan untuk penyemprotan kandang sesudah terjadi wabah penyakit.
-
Phenol, larutan 5%.
Dipakai untuk
mencuci luka yang kena infeksi. Bahan ini sangat beracun dan mahal.
-
Sabun (detergent)
Bahan ini
dapat dipergunakan dengan kepekatan yang
bebas, guna mencuci atau sebagai desinfektan kulit tangan, kaki,
peralatan, dan lain sebagainya. Sebab dengan sabun, kotoran dan agen infeksi
bisa dihilangkan. Tetapi sebagai bahan antiseptik, sabun ini kurang efektif.
-
Air mendidih
Air mendidih
dapat digunakan untuk mencuci kandang, alat-alat, seperti alat suntik dan lain
sebagainya yang direndam selama 10-15 menit.
-
Sinar matahari langsung.
Fungsinya
sebagai desinfektan lantai, karena sinar tersebut mengandung ultra-violet.
-
Alkohol 70%.
Bahan ini
dipakai untuk mencuci hama dan alat-alat atau tempat yang kena infeksi.
-
Ammonia.
Bahan ini
dipakai untuk mencuci hama dan infeksi coccidiosis, agar occyst coccidian bisa
terbasmi. Bahan ini dipergunakan dengan larutan 20%.
-
Jodophor.
Bahan ini
merupakan sintesis dari judium dan zat organis, yang bisa dipergunakan sebagai
desinfeksi terhadap infeksi kuman gram positif dan negatif, cendawan dan virus.