Breaking News
Loading...

Info Post
 1)        Jagung

Jagung merupakan bahan makanan berbutir yang paling banyak dipergunakan dalam menyusun ransum ayam broiler. Sebab jagung merupakan sumber energy yang cukup tinggi; jagung yang berwarna kuning mengandung pro-vit. A, mudah dicerna dan palatable, serat kasarnya rendah.
Akan tetapi bahan ini miskin akan unsure mineral. Jika didalam penyusunan ransum dipergunakan jagung putih, maka dianjurkan agar ransum tadi ditambahkan feed-supplement vit. A, atau  bahan-bahan yang banyak mengandung pro-vit. A, seperti tepung daun lamtoro, atau turi dan lain sebagainya. Apabila pada suatu saat jagung sulit didapat maka bahan ini  bisa diganti dengan sorgum (cantel) sebagian, sebab kandungan gizinya hampir sama.
Sorgum ini tak bisa diberikan dalam jumlah banyak sebagai bahan pengganti, karena nilai cernanya rendah, kurang palatable (enak) dan tak ada pro-vit. A.

2)        Bekatul

Dedak pabrik juga disebut bekatul atau dedak lunteh. Kualitas katul sangat berbeda-beda, hal ini tergantung pada jumlah sekam yang terdapat didalamnya.
Dengan demikian bekatul yang persentase sekamnya tinggi berarti rendah mutunya. Akan tetapi bekatul pabrik biasanya cukup baik, banyak kandungan unsur protein dan vitamin B. bekatul mudah menjadi tengik, lebih-lebih apabila bahan ini kena air dan panas matahari, sebab kandungan lemaknnya tinggi.

3)        Tepung ikan

Tepung ikan dibuat dari ikan teri yang terdiri dari kepala, tubuh, kerangka, dan ekor. Kualitas tepung ikan yang baik ialah yang berasal dari ikan putih, sebab kadar lemaknya tak lebih dari 6% dan kadar garamnya sekitar 4% saja. Sedangkan tepung ikan kualitas kedua di buat dari ikan afkir (afal) yang kadar garam dan lemaknya cukup tinggi, yang bisa menimbulkan efek negative terhadap ayam. Di samping itu kualitas tepung ikan ditentukan oleh bahan yang dipergukan, proses pembuatan dan daerah asal. Tepung ikan yang hanya tediri dari kepala dan ekor saja, kualitasnya rendah. Sebab bahan tersebut kandungan proteinnya rendah dan sulit dicerna. Oleh karena itu penggunaan tepung ikan dalam ransum perlu diperhatikan benar-benar, mengingat harga tepung ikan itu cukup tinggi.
Tepung ikan merupakan salah satu bahan makanan baku dalam penyusunan ransum ayam broiler. Sebab bahan tersebut sebagai sumber protein hewani atau asam-asam amino, di samping unsur-unsur mineral dan vitamin-vitamin.

4)        Tepung darah

Tepung darah dibuat dengan merebus terlebih dahulu, darah yang bisa dikumpulkan dari tempat-tempat pemotongan hewan, kemudian dikeringkan dan digiling.
Kandungan protein tepung darah cukup tinggi bisa mencapai 80%. Akan tetapi sayangnya bahan ini mempunyai rasa yang kurang enak dan daya cernanya pun tak begitu tinggi. Maka bila ransum ayam diberi tepung darah, cukup 5%.

5)        Tepung daging

Tepung daging adalah hasil dari ikatan industry penghasil daging kaleng atau daging afkir yang kurang bermanfaat bagi manusia. Tepung daging kandungan proteinnya juga cukup tinggi ±55% dan merupakan sumber asam-asam amino, seperti lysine, methionine, cystine, leucine, tryptophan, dan riboflavin serta vitamin B-12. Dan bahan ini bisa diberikan 2,5 – 10%.

6)        Tepung susu skim

Tepung susu skim adalah susu berbentuk powder (tepung) yang telah diturunkan kadar lemaknya menjadi 0,1%. Bahan ini juga merupakan sumber protein hewani atau sumber asam-asam amino, kecuali glycine. Lagi  pula bahan tersebut cukup kaya akan vitamin-vitamin dan mineral serta memiliki nilai cerna yang tinggi.
Di dalam ransum, bahan ini bisa diberikan 2,5 – 5%.

7)        Bungkil kacang kedelai

Bungkil kacang kedelai adalah kedelai yang sudah diambil minyaknya. Kandungan protein b Bungkil kacang kedelai sekitar 35 – 40%, dan merupakan sumber protein nabati yang amat bagus. Sebab keseimbangan asam-asam amino yang terkandung di dalamnya cukup lengkap dan tinggi. Di samping itu bahan itu relatif mudah dicerna, asal dipanaskan (disangrai) terlebih dahulu agar factor-faktor penghalang dalam proses pencernaan bisa dihancurkan.
Akan tetapi pemanasan dalam temperatur yang tinggi harus dihindarikan, guna mencegah rusaknya lycine dan asam-asam amino lainnya. Bungkil kacang kedelai sebagai salah satu bahan makanan pokok ayam, di samping jagung dan tepung ikan, bisa diberikan sebanyak 5 – 20%.

8)        Tepung tulang

Tepung tulang diperoleh dengan merebus dan mengeringkan tulang-tulang yang bisa dikumpulkan dari berbagai tempat pemotongan hewan dan kemudian digiling sampai halus. Tepung tulang merupakan sumber Ca dan P.
Di dalam ransum cukup di berikan sebanyak 1%.


9)        Tepung daun lamtoro

Tepung daun lamtoro diperoleh dari lamtoro yang telah dikeringkan, kemudian digiling sampai halus. Kandungan proteinnya cukup tinggi mencapai 36 – 48%.
Bahan ini tidak boleh diberikan dalam jumlah banyak; pada ayam cukup diberikan sekitar 4% saja, sebab daun lamtoro mengandung glucosid mimosine (toxic), tetapi ini bisa diturunkan dengan cara menjemur bahan tersebut.
Biasanya di dalam ransum sering ditambahkan tepung hijauan dari lamtoro atau turi. Hal ini tentu saja sangat tergantung pada persediaan lingkungan.

10)    Grit

Grit terdiri dari berbagai macam campuran bahan, seperti batu kali yang kecil-kecil, pecahan granit, kapur, mica, kulit kerang dan lain sebagainya.
Grit bisa dibedakan menjadi dua macam:
a.         Yang mudah dicerna dan mengandung Ca untuk menambah mineral.
Misalnya bahan yang berasal dari kulit kerang, kapur.
b.         Yang sulit dicerna, berguna untuk membantu pencernaan semata-mata.
Misalnya batu kali, kerikil, granit dan mica.
Grit ini bisa dicampur dengan ransum, tetapi bisa juga diberikan tersediri di tempat khusus